Rangkuman ini saya ambil dari websitehttp://nddbleedingheart1396.multiply.com
1. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
2. Udara: terdiri dari berbagai macam zat (Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, Argon, Krypton, dll.), gas yang paling banyak di udara adalah Nitrogen.
3. Lapisan- lapisan Atmosfer:
1. Troposfer: Tempat terjadinya gejala alam, semakin tinggi semakin dingin (setiap 100m turun 0,6°C).
2. Stratosfer: Terdapat Ozon (O3) yang berfungsi melindungi kita dari sinar ultraviolet matahari.
3. Mesosfer: Berfungsi untuk melindungi kita dari benda- benda langit yang menuju bumi.
4. Thermosfer: Di lapisan ini terdapat ion yang dapat memantulkan gelombang- gelombang, sepert gelombang telepon, gelombang radio, dll.
5. Eksosfer/ Ionosfer: Merupakan lapisan paling atas.
4. Ruang di antara Troposfer- Stratosfer: Tropopause.
5. Ruang di antara Stratosfer- Mesosfer: Stratopause.
6. Ruang di antara Mesosfer- Thermosfer: Mesopause.
7. Cuaca adalah keadaan udara dalam waktu tertentu dan di tempat tertentu. Contohnya: Berawan, mendung, hujan, cerah, dll.
8. Iklim adalah keadaan udara rata- rata dalam waktu yang lama dan di tempat yang luas. Contoh: Tropis, subtropis, sedang, dan dingin.
9. Cara- cara penentuan iklim:
1. 23 ½ °LU- 0 dan 23 ½ °LS- 0: Iklim tropis.
2. 23 ½ °LU- 35 °½ LU dan 23 ½ °LS- 35 ½ °LS: Iklim subtropis.
3. 35 ½ °LU- 66 ½ °LU dan 35 ½ °LS- 66 ½ °LS: Iklim sedang.
4. 66 ½ °LU- 90 dan 66 ½ °LS- 90: Iklim dingin.
10. Alat- alat yang digunakan untuk mengukur cuaca:
* Thermometer: Mengukur udara.
* Higrometer: Mengukur kelembapan udara.
* Anemometer: Mengukur kecepatan angin.
* Barometer: Mengukur tekanan udra.
* Fluviometer/ Fluviograf: Mengukur curah hujan.
11. Siklus Hujan.
Sinar matahari yang menyinari bumi membuatair yang ada danau, sungai laut, dll. menguap, peristiwa ini disebut sebagai peristiwa evaporasi. Sedangkan Sedangkan penguapan air yang terjadi di tumbuhan disebut transpirasi. Air- air yang menguap tersebut membuat sebuah awan. Lama- kelamaan awan akan semakin berkumpul mencapai titik jenuh, peristiwa berubahnya awan menjadi titik jenuh disebut peristiwa/ proses kondensasi. Hal ini disebabkan karena uap terus berkumpul dan awan yang lain ikut bergabung akibat angin. Ketika mencapai titik jenuh tertentu, awan sudah tidak mampu lagi menampung air, sehingga awan menumpah kan airnya dalam bentuk titik air atau hujan, proses ini dinamakan presipitasi. Ketika air sampai di tanah, air tersebut diserap oleh tanah, yang disebut proses infiltrasi. Air yang diserap tanah terus mengalir dan mmbentuk air tanah, kemudian air tanah menjadi mata air, mata air berkumpul menjadi danau, Danau kemudian membentuk sungai yang mengalir menuju laut. Selain diserap tanah ada juga air yang kembali ke laut, danau, sungai, dan tempat asal mereka lainnya. Siklus ini terjadi terus menerus kecuali atas kehendak Allah Yang Maha Esa.
12. Siklus Hujan Salju.
Sama seperti hujan, siklus hujan salju mengalami proses evaporasi dan transpirasi. Air membentuk awan dan mengalami proses kondensasi mencapai titik jenuh tertentu. Namun, karena udara di sekitar rendah, maka air yang turun membeku dan membentuk butiran salju. Proses ini dinamakan presipitasi. Setelah sampai di tanah, butiran salju itu kembali menjadi air dan mengalami infiltrasi. Setelahnya, air tersebut membentuk air tanah, danau, sungai, dan laut.
13. Jenis- jenis siklus:
* Siklus pendek: Hujan terjadi di laut. Apabila siklus pendek digabungkan dengan angin yang kencang akan membentuk badai di tengah laut.
* Siklus sedang: Hujan terjadi di laut dan pantai.
* Siklus panjang: Hujan terjadi di lau dan sampai ke daratan.
14. Macam- macam hujan:
* Hujan Zenithal/ zenit: Hujan yang terjadi di daerah tropis. Terjadinya hujan pada siang hari yang panas disebabkan karena masa udara panas yang ringan naik, semakin naik 100m maka suhu akan turun 0,6°C. Di ketinggian tertentu mencapai titik jenuh dan terjadilah hujan di siang hari yang panas dan cerah.
* Hujan Orografis: Hujan yang terjadi karena awan melewati pegunungan. Semakin naik 100m, maka suhu akan semakin turun 0,6°C. Di atas gunung mencapai titik jenuh dan menimbulkan hujan. Maka terjadilah hujan di atas pegunungan. Setelah hujan orografis selesai, akan menimbulkan Angin Fohn/ angin jatuh yang bersifat panas dan kering yang turun dari atas gunung ke bawah.
* Hujan Frontal: Hujan yang terjadi karena bertemunya dua masa udara, yaitu masa udara panas dan masa udara dingin. Daerah bertemunya kedua masa udara itu disebut bidang Front. Karena kedua masa udara bertemu maka timbulah hujan. Bukti bahwa pertemuan masa udara panas dan masa udara dingin dapat menimbulkan hujan, yaitu dengan cara memasukkan air dingin ke gelas kaca yang hangat. Lama- kelamaan akan menimbulkan embun dan basah di gelas kaca tersebut.
* Hujan Muson: Hujan yang terjad karena pengaruh Angin Muson. Kalau di Indonesia adalah Angin Muson Barat.
* Hujan Dingin: Hujan yang terjadi pada musim dingin di Lintang Sedang disebabkan karena Angin Barat yang lembap.
*
15. Angin adalah udara yang bergerak.
16. Udara bergerak dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas).
17. Hukum Buys Ballot:
1. Angin mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas).
2. Angin yang datang dari belahan Utara dibelokkan ke kanan, sedangkan angin yang datang dari belahan Selan dibelokkan ke kiri.
18. Jenis- jenis angin:
1. Angin laut: Angin yang mengalir dari laut (dingin) ke daratan (panas) pada siang hari.
2. Angin darat: Angin yang mengalir dari darat (dingin) dan laut (panas) pada malam hari.
3. Angin Fohn/ angin jatuh: Angin yang terjadi seusai Hujan Orografis. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat Hujan Orografis.
4. Angin Musim Barat/ Angin Muson Barat: Angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
5. Angin Musim Timur/ Angin Muson Timur: Angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.
19. Sifat darat dan laut:
* Darat: Cepat menyerap panas dan mengeluarkan/ melepaskan panas.
* Laut: Lama menyerap panas dan lama mengeluarkan/ melepaskan panas.
20. Nama- nama Angin Jatuh:
* Angin Sirocco: Angin jatuh yang terjadi di Amerika Serikat.
* Angin Fohn: Angin jatuh yang terjadi di daerah Pegunungan Alpen, Swiss.
21. Nama- nama Angin Fohn/ angin jatuh di Indonesia:
* Angin Wambrau: Angin jatuh yang terjadi di daerah Wambrau, Irian Jaya.
* Angin Bahorok: Angin jatuh yang terjadi di Sumatera Utara.
* Angin Brubu: Angin jatuh yang terjadi di Sulawesi.
* Angin Kumbang: Angin jatuh yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah (Cirebon, Semarang, Brebes, Tegal, Bandung, Sumedang, dsb.).
* Angin Gending: Angin jatuh yang terjadi di Jawa Timur (Probolinggo, Pasuruan, Madiun, Surabaya, dsb.).
22. Hidrosfer adalah lapisan air di permukaan bumi.
23. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang air.
24. Air dibedakan menjadi:
1. Air tawar: air yang terdapat di permukaan tanah, contoh: Mata air, danau, dan sungai.
2. Air asin: air yang memiliki kadar garam yang tinggi dan rasanya asin, contoh: laut.
3. Air payau: air yang terletak di perbatasan darat dan laut, contoh: tambak.
25. Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut.
26. Sungai berdasarkan kondidi fisiknya terbagi menjadi 3 bagian:
1. Bagian Hulu: Pada bagian hulu aliran air deras, batu- batuan juga besar, dan erosi yang terjadi adalah erosi vertikal/ ke bawah. (Air terjun).
2. Bagian Tengah: Pada bagian ini aliran air sudah agak tenang, bau- batuan juga sudah tidak besar lagi, dan erosi yang terjadi ke samping/ horizontal.
3. Bagian Hilir: Pada bagian ini aliran air sudah tenang, batu- batuan juga sudah berubah menjadi kental/ pasir, dan sudah jarang terjadi erosi (muara sungai).
27. Sungai berdasarkan sumber airnya terbagi menjadi:
1. Sungai Hujan: Sungai yang aliran airnya berasal air hujan, contoh: Sungai Cisadane, Sungai Mahakam, Sungai Bengawan Solo, dll.
2. Sungai Gletser: Sungai yang trbentuk dari es yang mencair.
3. Sungai Campuran: Sungai yang airnya berasal dari campuran gletser dan hujan, contoh: Sungai Digul (Papua) dan Sungai Membramo (Papua).
28. Sungai berdasarkan debit (aliran air):
* Sungai permanen: Yaitu sungai yang debitnya tetap stabil tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh: Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Musi, dll.
* Sungai periodik: Sungai yang debit airnya dipengaruhi musim, meluap ketika musim hujan, dan surut ketika kemarau. Contoh: Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung, dll.
* Sungai Episodik: Sungai yang aliran airnya ada hanya ketika sedang musim hujan. Contoh: Sungai Kalada (Sumba).
29. Danau adalah tanah ledok/ basin/ cekungan yang relatif luas dan juga diisi oleh air.
30. Danau berdasarkan jenis airnya terbagi menjadi:
* Danau air tawar, yaitu danau yang berair tawar, danau jenis ini memiliki ciri: memiliki pelepasan berupa sungai. Contoh: Danau Toba, dll.
* Danau air asin, yaitu danau yang berair asin, danau jenis ini memiliki ciri: tidak memiliki pelepasan, merupakan akhir dari sungai, dan pelepasan hanya penguapan saja. Contoh: Danau Sentani (Papua), Danau Laut Mati (Israer), dll.
* Danau air asam: Danau yang airnya berasal dari belerang, memilki ciri: Biasanya berupa kawah gunung berapi yang berisi air hujan dan airnya berwarna hijau kekunig- kungingan. Contoh: Danau Tangkuban Perahu.
31. Danau berdasarkan kapasitas airnya:
* Danau permanen: Danau yang kapasitas airnya tidak dipengaruhi oleh musim.
* Danau temporer: Danau yang kapasitas airnya bersifat fluktuaktif (meluap ketika musim hujan dan surut ketika musim kemarau).
32. Danau berdasarkan proses morfologinya terbagi menjadi:
* Danau tektonik: danau yang terbentuk dari patahan permukaan tanah/ proses tektonik. Contoh: Danau Tempe, Danau Poso, dll.
* Danau vulkanik: Danau yang terbentuk dari kawah gunung berapi yang diisi air hujan/ danau yang terbentuk dari peristiwa vulkanik. Contoh: Danau Kawah Gunung Semeru, dll.
* Danau tektono vulkanik: Danau yang terbentuk dari kawah gunung berapi yang mengalami patahan (peristiwa vulkanik dan tektonik). Contohnya: Danau Toba.
* Danau glasial: danau yang airnya terbentuk dari es yang mencair, contohnya: Danau Baykal, The Great Salt, dll.
* Danau karst: Danau yang letaknya dekat dengan sumber kapur.
* Danau akhir: Merupakan danau yang menjadi akhir sebuah sungai, contohnya: Laut Mati di Israel.
* Danau Buatan: Danau yang sengaja dibuat oleh manusia untuk kebutuhannya. Contohnya: Wauk- waduk seperti Waduk Jatiluhur.
33. Danau berguna untuk:
* Sebagai objek wisata.
* Untuk berolah raga.
* Untuk rekreasi.
* Menjadi PLTA.
* Menyimpan cadangan air bila kemarau.
34. Rawa adalah lahan yang sangat luas yang bisanya digenangi air dan ditumbuhi oleh vegetasi rawa.
35. Rawa terbagi menjadi dua:
* Rawa yang airnya tidak dapat mengalir adalh rawa yang memiliki ciri: Kadar garamnya tinggi, airnya berwarna kemerah- merahan, lapisan gambut tebal, dan tidak bisa ditumbuhi oleh tumbuhan karena airnya sangat asam.
* Rawa yang airnya dapat mengalir: Rawa jenis ini disebut juga rawa pasang surut, rawa pasang surut adalah rawa yang kapasitas airnya tergantung dengan pasang surutnya air laut. Cirinya, yaitu: Lapisan gambut tidak terlalu tebal, tumbuhan bisa tumbuh, cacing tanah masih bisa hidup, biasanya dapat digunakan sebagai lahan pertanian.
36. Indonesia memiliki kurang lebih 35 juta, lahan rawa yang luas terletak di daerah Pantai Timur Sumatera, Pantai Kalimantan Barat, Timur, dan Tengah, serta bagian Utara dan Selatan Irian. Sementara itu daerah rawa yang tidak terlalu luas terletak di daerah Pantai Barat Sumatera, Pantai Utara Jawa, dan Utara serta Selatan Sulawesi.
37. Fungsi rawa:
1. Tanah gambut merupakan bahan baku untuk membuat batubara.
2. Vegetasi rawa bisa dimanfaatkan manusia, seperti kayu bakau yang dapat digunakan untuk membuat tusuk gigi dan korek api.
3. Hutan bakau bisa mencegah abrasi laut.
4. Hutan bakau bisa dijadikan tempat ikan- ikan dan burung- burung berkembang biak.
5. Sebagai cadangan lahan pertanian.
38. Air tanah adalah air yang terdapat dalam pori- pori tanah.
39. Air tanah terbagi menjadi:
1. Air tanah dangkal (preatik) adalah air tanah yang terletak pada lapisan tanah bagian atas. Contoh: Air sumur.
2. Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak pada lapisan Aquifer, yaitu lapisan yang terletak di antara lapisan permeabel (tidak kedap) dan impermeable (kedap).
40. Tanah akan turun, apabila air tanah dalam menyusut/ habis.
41. Sungai tidak meresap ke tanah karena lapisan dibawahnya adalah lapisan impermeable/ kedap.
Air tanah dangkal
Lapisan permeable
Air tanah dalam
Lapisan impermeable
42. Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun 1982, wilayah laut Indonesia terbagi menjadi 4:
1. Laut Nusantara: Laut yang terletak di antara pulau- pula di Indonesia.
2. Laut Teritorial adalah wilayah laut yang jaraknya 12 mil dari garis dasar. Pada ke dua wilayah laut ini, Hukum Indonesia masih berlaku. Negara luar boleh melakukan pelayaran damai, kapal selam harus muncul di permukaan dan mengibarkan bendera negaranya, serta kapal nelayan asing harus membungkus peralatan menangkap ikannya.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah laut setelah Laut Teritorial yang jaraknya 200 mil dari garis dasar.
4. Zona Landas Kontinen (ZLK) adalah wilayah lau yang kedalamannya 200 meter dari permukaan laut. Pada kedua wilayah ini, Indonesia berhak melakukan eksplorasi dan eksploitasi atas SDA (Sumber Daya Alam). Negara lain berhak melaksanakan pelayaran secara damai dan juga diperbolehkan memasang pipa atau kabel di bawahnya.
43. Laut berdasarkan proses terbentuknya adalah:
1. Laut Transgersi, yaitu laut yang terjadi karena zaman es mencair sehingga Selat Karimata dan Laut Jawa yang dahulu adalah daratan bergabung dengan Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Asia (Dangkalan Sunda) terisi oleh air. Contoh: Laut Jawa. Begitupula dengan Australia dan Irian Jaya yang dahulu bergabung kini dibatasi lautan (Dangkalan Sahul) Contoh: Laut Arafuru.
2. Laut Ingresi, yaitu laut yang terbentuk karena peristiwa tektonik (dari dulu sudah menjadi sebuah laut), contohnya: Laut Banda, Laut Sulawesi, dan Selat Makassar.
3. Laut Regresi, yaitu laut yang menyusut akibat zaman es membeku (pembekuan es di kutub Utara dan Selatan).
44. Laut berdasarkan letaknya terbagi menjadi:
1. Laut Tepi: Laut yang terletak di tepi benua. Contoh: Laut China Selatan, Laut Jepang, dan Laut Norwegia.
2. Laut Dalam: Laut yang terletak di tengah- tengah benua dan dikelilingi oleh daratan, bukan merupakan danau. Contoh: Laut Kaspia, Lat Mati, dan Laut Hitam.
3. Laut Tengah: Laut yang diapit 2 benua/ lebih. Contoh: Laut Mediterania/ Tengah (Eropa, Afrika, Asia) dan Laut Merah (Afrika, Asia).
45. Laut berdasaran kedalamannya, terbagi menjadi 4 zona, yaitu:
1. Zona litoral : Tempat terjadinya pasang surut air laut.
2. Zona Nerithik : Dari Zona Litoral, 200 m di bawah permukaan air laut.
3. Zona Bathial : 200 m- 1500 m di bawah permukaan air laut.
4. Zona Abyssal : 1500 m ke bawah di bawah permukaan air lau (Deep Sea/ Ocean Floor).
46. Perbedaan pantai dengan pesisir:
1. Pantai : Perbatasan angsung antara darat dan laut.
2. Pesisir : Daerah pantai (Tambak, restoran, dsb.)
47. Perbandingan antara Pantai : Daratan= 70 : 30.
48. Pelepasan daripada danau adalah pelepasan berupa sungai yang menguap dan perembesan ke dalam tanah.