Pages

Jumat, 24 Mei 2013

Zat Adiktif Dan Psikotropika


Zat Adiktif Dan Psikotropika

A.        PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

1.    NARKOTIKA
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan :
1.       Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.
2.       Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.
3.       Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.

2.    PSIKOTROPIKA
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
1.       Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.
2.       Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine.
3.       Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Phenobarbital.
4.       Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

3.    ZAT ADIKTIF
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1.       Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).
b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )
c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny Walker ).

2.       Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

3.       Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari NAPZA dapat digolongkan menjadi 3 golongan :
1.     Golongan Depresan ( Downer ). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya menjadi tenang dan bahkan membuat tertidur bahkan tak sadarkan diri. Contohnya: Opioda ( Morfin, Heroin, Codein ), sedative ( penenang ), Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas ).
2.     Golongan Stimulan ( Upper ). Adalah jenis NAPZA yang merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Contoh: Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
3.     Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat terganggu. Contoh: Kanabis ( ganja ).

B.    PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN

Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.

Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah ( toleransi ), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat ( withdrawal symptom ).

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1.   Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :
a.          Cenderung memberontak
b.         Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.
c.          Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada
d.         Kurang percaya diri
e.         Mudah kecewa, agresif dan destruktif
f.           Murung, pemalu, pendiam
g.          Merasa bosan dan jenuh
h.         Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan
i.           Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode
j.           Identitas diri kabur
k.          Kemampuan komunikasi yang rendah
l.           Putus sekolah
m.        Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2.   Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

Lingkungan Keluarga :
a.     Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
b.     Hubungan kurang harmonis
c.     Orang tua yang bercerai, kawin lagi
d.     Orang tua terlampau sibuk, acuh
e.     Orang tua otoriter
f.      Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
g.     Kurangnya kehidupan beragama.

Lingkungan Sekolah :
a.     Sekolah yang kurang disiplin
b.     Sekolah terletak dekat tempat hiburan
c.     Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
d.     Adanya murid pengguna NAPZA.



Lingkungan Teman Sebaya :
a.     Berteman dengan penyalahguna
b.     Tekanan atau ancaman dari teman.

Lingkungan Masyrakat / Sosial :
a.     Lemahnya penegak hukum
b.     Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.

C.    GEJALA PENYALAHGUNAAN NAPZA
1.   Perubahan Fisik :
-        Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo ( cadel ), apatis ( acuh tak acuh ), mengantuk, agresif.
-        Bila terjadi kelebihan dosis ( Overdosis ) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
-        Saat sedang ketagihan ( Sakau ) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
-        Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas suntikan pada lengan.


2. Perubahan sikap dan perilaku :
-        Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
-        Pola tidur berubah, begadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja.
-        Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
-        Sering mengurung diri, berlama – lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan anggota keluarga yang lain.
-        Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak dikenal oleh anggota keluarga yang lain.
-        Sering berbohong, minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan sering berurusan dengan polisi.
-        Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, pemarah, kasar, bermusuhan pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.

D.       UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a.     Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b.     Peran Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c.     Peran Sekolah
Sekolahperlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d.     Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar, pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama







No.
Nama Bahan
Zat Yang Terkandung
Cara Memakai
Dalam Bidang Kedokteran
Efek Samping
Keterangan
1.







Zat Adiktif
1.      Rokok







Nikotin, tar, karbon monoksida, asam sianida, PAH, resin

Dihisap melalui mulut



kanker paru-paru, kecanduan, serangan jantung, ganguan pernafasan, Impotensi,

Berasal dari tumbuhan ber nama nicotiana tabacum

2.      Alkohol






Etanol






Diminum
Mensterilkan peralatan di bidang kedokteran



Gemetar, mabuk, muntah, kejang, sukar tidur, gangguan jiwa
Berasal dari hasil fermentasi bahan minuman itu sendiri

3.      BDZ

Diminum, disuntik
Mengatasi kecemasan atau panic serta pengaruh tidur
Gangguan konsentrasi, jalan sempoyongan, tidak bisa memberi pendapat dengan baik.

2.



Narkotika
1.      Heroin








Dihisap melalui hidung

penghilang rasa nyeri

Menghilangkan rasa sakit, kesulitan bernafas, sembelit, kematian, mual dan muntah-muntah

Berasal dari bunga Papa ver somni ferum

2.      Kokain








Dihisap melalui hidung
obat bius
Darah tinggi, bola mata menjadi kecil, hilang nafsu makan, detak jantun g menjadi cepat,
Berhalusinasi
Berasal dari kristalin tropane alkaloid yang diperoleh daun koka
3.      LCD (Licergik Dietilamida)





Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah

Berhalusinasi, paranoid, diafragma mata melebar dan demam, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, depresi, pusing, panik dan rasa takut berlebihan
berasal dari jenis jamur ergot yang tumbuh pada tanaman
gandum hitam dan gandum putih
4.      Ganja






Hashish, tetrahidroka nabinol, kanaboid psikoaktif
Dihisap melalui mulut







Kantung mata mem bengkak dan merah, bengong, pendengaran ber kurang, susah berfikir/konsemtrasi, perasan menjadi gembira, selalu tertawa tanpa, sebab,
diperoleh dari tanaman can nabis sativa
Berasal dari getah candu mentah
5.      Morfin
opium  
( C17H19NO3 ) 
Dihisap dan disuntik
Menghilangkan rasa nyeri
Gangguan pernafasan,  Ketergantungan, sembelit, impotensi

3.
Psikotropika
1.      Ekstasi









amfetamin


Dikunyah


syaraf otak rusak, dehidrasi, liver rusak ,tulang dan gigi keropos, syaraf mata rusak

Berasal dari hasil sintetis zat kimia amfetamin
2.      Sabu-sabu

Amfetamin
dibakar diatas alumunium foil udara dihisap melalui alat yang disebut bong
Untuk terapi
Paranoia, otak sulit berfikir dan konsentrasi, kesehatan terganggu karena dapat menyerang fungsi lever dan darah,
Berasal dari hasil sintetis zat kimia amfetamin







Pertanyaan :
1.      Faktor-faktor yang menyebabkan orang merokok !
2.      Efek samping orang merokok !
3.      Cara mencegah !
4.      Jelaskan  “merokok adalah jembatan emas menuju narkoba”

Jawaban :
1.      Diajak teman, depresi, komunikasi di dalam keluarga tidak harmonis, ingin tahu, iseng, ingin diakui,  faktor lingkungan, melihat orang tua merokok,
2.      kanker paru-paru, kecanduan, serangan jantung,  impotensi, gangguan kehamilan dan janin
3.      Mengikuti organisasi karang taruna, mendekatkan diri kepada tuhan,  memilih milih teman, tidak terpengaruh pada lingkuangan sekitar, pada waktu luang gunakan untuk kegiatan yang positif.
4.      dengan merokok kita bisa terpengaruh hal – hal yang negative seperti ingin merasakan  sesuatu yang lebih dari  rokok seperti narkoba,  mula-mula hanya ingin mencoba lama-kelamaan kecanduan dan  akhirnya overdosis lalu meninggal. Maka dari itu kita harus menghindari hal-hal yang negative seperti merokok.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar